Beberapa waktu lalu, saya membaca artikel dari teman facebook yang membuat saya mengerti akan apa artinya tanggung jawab dan keikhlasan. Menurut teman saya yang telah mendengarkan pengajian shubuh di salah satu siaran TV swasta beberapa tahun lalu yang isi dari ceramah tersebut adalah tentang diantara kewajiban seorang suami adalah memberikan nafkah kepada keluarga berupa sandang, pangan dan papan (tempat tinggal)
Berikut adalah penjabaran mengenai isi ceramah yang beliau ikuti di pengajian shubuh tersebut :
1. Sandang, seorang suami berkewajiban memberikan sandang kepada keluarga tentu sandang/pakaian yg sesuai syariat. Nah, tentu sang istri atau anak menginginkan setiap kali diberi nafkah sandang selalu dalam kondisi bersih. Kalau suami harus membelikan pakaian yang baru setiap hari untuk keluarga tentu hal ini akan berat, jadi agar pakaian yg dinafkahkan ke keluarga menjadi bersih, maka harus diCUCI, jadi kesimpulannya MENCUCI adalah kewajiban SUAMI.
2. Pangan, tentu keluarga jika diberi nafkah oleh seorang kepala keluarga (suami) menginginkan makanan yang matang bukan makanan mentah, agar makanan tersebut matang maka harus dimasak, jadi MEMASAK adalah kewajiban seorang SUAMI.
3. Papan (Membersihkan rumah), seorang istri dan anak jika diberi nafkah oleh seorang suami atau ayah tentu menginginkan rumah yang bersih, maka MEMBERSIHKAN RUMAH adalah kewajiban SUAMI. (Serentak Bapak2 cemberut, xixixii...)
Sang Ustadz bertanya kepada ibu2, "Buu... Ibu pengen masuk surga?"
Lalu dijawab serentak "Ingiiiiiiiinnnnn".
Baik saya beri jalannya.
Nabi Muhammad SAW bersabda : "Jika seorang istri mau memasak untuk suami dan keluarga, mau mencucikan pakaian suami dan keluarga, dan mau menjaga rumah, maka akan dibukakan 7 (tujuh) pintu surga baginya."
Dari 3 kewajiban ini bisa menjadikan suatu keharmonisan dalam rumah tangga.
Ketika suami melihat pakaian kotor, sang suami berkata : "Ohh... Ini kewajibanku menafkahi sandang yang bersih"
Dan ketika sang istri melihat pakaian kotor, ia pun berkata "Oh... Ini ladang surga"
Akhirnya baik suami atau istri mencuci bersama dengan niat yang ikhlas.
Ketika nabi Muhammad SAW pulang ke rumah kemudian tidak dijumpainya makanan, maka tanpa berkata apa2 beliau langsung menyingsingkan lengan bajunya untuk memasak.
Dirumah banyak ladang amal, surganya wanita adalah dirumah, ada kesempatan, jangan kesempatan ini kita berikan semuanya kepada pembantu/khadimat.
Kalau pun saat ini ibu-ibu melakukannya, niatkan ibadah dan jangan lupa, lakukan dengan ikhlas. Walau sebenarnya itu bukan kewajiban. Semoga Allah SWT memberikan pahala yang teramat besar buat para ibu sekalian.
Berikut adalah penjabaran mengenai isi ceramah yang beliau ikuti di pengajian shubuh tersebut :
1. Sandang, seorang suami berkewajiban memberikan sandang kepada keluarga tentu sandang/pakaian yg sesuai syariat. Nah, tentu sang istri atau anak menginginkan setiap kali diberi nafkah sandang selalu dalam kondisi bersih. Kalau suami harus membelikan pakaian yang baru setiap hari untuk keluarga tentu hal ini akan berat, jadi agar pakaian yg dinafkahkan ke keluarga menjadi bersih, maka harus diCUCI, jadi kesimpulannya MENCUCI adalah kewajiban SUAMI.
2. Pangan, tentu keluarga jika diberi nafkah oleh seorang kepala keluarga (suami) menginginkan makanan yang matang bukan makanan mentah, agar makanan tersebut matang maka harus dimasak, jadi MEMASAK adalah kewajiban seorang SUAMI.
3. Papan (Membersihkan rumah), seorang istri dan anak jika diberi nafkah oleh seorang suami atau ayah tentu menginginkan rumah yang bersih, maka MEMBERSIHKAN RUMAH adalah kewajiban SUAMI. (Serentak Bapak2 cemberut, xixixii...)
Sang Ustadz bertanya kepada ibu2, "Buu... Ibu pengen masuk surga?"
Lalu dijawab serentak "Ingiiiiiiiinnnnn".
Baik saya beri jalannya.
Nabi Muhammad SAW bersabda : "Jika seorang istri mau memasak untuk suami dan keluarga, mau mencucikan pakaian suami dan keluarga, dan mau menjaga rumah, maka akan dibukakan 7 (tujuh) pintu surga baginya."
Dari 3 kewajiban ini bisa menjadikan suatu keharmonisan dalam rumah tangga.
Ketika suami melihat pakaian kotor, sang suami berkata : "Ohh... Ini kewajibanku menafkahi sandang yang bersih"
Dan ketika sang istri melihat pakaian kotor, ia pun berkata "Oh... Ini ladang surga"
Akhirnya baik suami atau istri mencuci bersama dengan niat yang ikhlas.
Ketika nabi Muhammad SAW pulang ke rumah kemudian tidak dijumpainya makanan, maka tanpa berkata apa2 beliau langsung menyingsingkan lengan bajunya untuk memasak.
Dirumah banyak ladang amal, surganya wanita adalah dirumah, ada kesempatan, jangan kesempatan ini kita berikan semuanya kepada pembantu/khadimat.
Kalau pun saat ini ibu-ibu melakukannya, niatkan ibadah dan jangan lupa, lakukan dengan ikhlas. Walau sebenarnya itu bukan kewajiban. Semoga Allah SWT memberikan pahala yang teramat besar buat para ibu sekalian.
2 komentar:
ayat quran berapa yang menyatakan bahwa suami harus memenuhi sandang pangan dan papan? sehingga kewajiban = tanpa toleransi
artikel yg bagus, sungguh Islam memuliakan wanita dengan sangat adil
Posting Komentar