Glek! Nah lo?! Ah yang bener??!! Masa sich??!!
Ehm..Ehm...
Well...Well...Ok Fren, topik bahasan qta kali ni adalah NASYID! Siapa yang suka nasyid?? Hayooo acungkan jariii...!! 1, 2, 3, 10, 100....Wah ternyata banyak juga ya yang suka nasyid..!! Suka menyenandungkan ato dengerin doank??
Yuupz! nasyid dibuat sebagai sarana mensosialisasikan nilai-nilai Islam. Kenapa nasyid?? Karena nasyid bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja! Saat dalam perjalanan, rebahan di kamar, sambil masak, jaga toko, nunggu angkot, ngetik, dan lain sebagainya! Asal jangan di kamar mandi ato pas lagi da kajian (halaqoh, liqo', ta'lim...en semua majlis ilmu) karna yang didenger bisa nggak nyambung tuh. Dari yang tua sampe yang muda, yang kaya sampe yang miskin, cewek or cowok, semua boleh bernasyid! (eit! khusus buat akhwat/cewek, dilarang bertralala-trilili di depan ikhwan/cowok, karena suara anti tuh aurat Mbak! Kalo di depan Bokap, Paman, Saudara kandung laki2, ato suami sich gak masalaaaah...suit..suit!).
Nah, dengan nasyid, islam mudah tersebar di berbagai kalangan. Masyarakat qta yang notabene senang ngadain acara-acara hajatan, seperti: walimahan, khitanan, aqiqahan, en peringatan-peringatan laennya, cenderung menggunakan musik sebagai hiburan. Qta nich (para Da'i) belum bisa memaksa mereka untuk diam tanpa bunyi-bunyian ato memutar murottal terus-terusan. dari pada yang diputar lagu-lagu bernuansa jahili yang menebar aroma kemungkaran en kesyirikan (misal: dangdutan! watthhaaawww....!! nggak bangettz deehh...), akhirnya dipilihlah nasyid sebagai alternatif sekaligus sarana mensyi'arkan nilai-nilai Islam.
Para ulama tempoe doeloe pun menggubah sya'ir yang kemudian disenandungkan (nadzom) untuk mengemas ilmu-ilmu yang sulit dihafalkan. Ada Muhatul i'rab, Al 'imrithi, Alfiyah Ibnu Malik (dalam ilmu nahwu), Alfiyah 'Iraqi dan Alfiyah As Suyuthi (dalam ilmu hadist), dan Matan Zubad (dalam ilmu fiqh). Meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama dalam hal musik, tapi bukan itu yang akan qta bahas.
Oke, lanjuut...Di belantara musik anak negeri, nasyid pun gak ketinggalan ikut ambil bagian. Berbagai tema nasyid bermunculan. Ada yang menceritakan keagungan Allah SWT, keindahan alam ciptaan-Nya, Ma'rifatullah, Tauhidullah, Iman kepada Malaikat, Kitab-kitab Allah, Cinta Rasul, Dzikrul Maut, Ukhuwah, Akhlaq, dsb, dst, dll. Jenis aliran musik yang dipake pun bervariasi. Dari yang aliran garis keras (nuansa haroki) sampe yang aliran slow down baby (ops! sowri jiddan, maksud ana Pop), bahkan ada yang nge-Rapp, Hip-Hop ato R & B. But, ada juga nasyid yang memilih tidak diiringi musik (acapella). Sayangnya, sekarang dah jarang banget tuh yang pake acapella, dah banyak yang hijrah ke alat musik karena dirasa kurang efektif, padahal kreatif!.
Fren, tau nggak, ternyata jenis musik yang qta sukain bisa memengaruhi sikap en karakter pribadi seseorang. Nggak percaya??! Seorang mahasiswa psikologi di sebuah PTN (Suchi Ramadhani) mengadakan sebuah penelitian mengenai pengaruh musik terhadap perilaku. Ia mengamati seorang gadis cilik berusia 15 tahun, Ummy. Gadis ini sejak kecil suka sekali mendengarkan musik sekaligus menyanyi. Hanya saja ia berani mengekspresikan lagu dimulai dari umur 13 tahun. Karena jenis-jenis musik banyak, ia lebih suka musik Rock. Musik Rock cenderung mempengaruhi emosi yang tinggi dan lebih pantas yang menyukai musik ini adalah laki-laki. Karena ia seorang gadis, maka hampir seluruh tingkah laku dan penampilannya menyerupai laki-laki. Contoh : Ketika ia menyetir motor sambil mendengarkan musik Rock, pasti mengendarai motornya kencang. Sebaliknya ketika ia sambil mendengarkan musik yang slow mengendarai motornya melambat.
HASIL : Musik dapat berpengaruh dari berbagai aspek yaitu :
1. Dapat mempengaruhi tingkah laku dan kepribadian
2. Dapat mempengaruhi tingkat emosional
3. Dapat mempengaruhi perkembangan kosa kata pada anak usia 1-5 tahun
4. Dapat mempengaruhi penampilan
5. Dapat melatih kepekaan pendengaran
6. Musik sebagai tempat pelampiasan emosional
7. Dapat menyeimbangkan antara fungsi otak kanan dan kiri, sehingga menjadi cerdas dalam berkreativitas
8. Berfungsi sebagai taktik dalam mencari keuntungan pada sebuah restoran yang menggunakan musik-musik yang slow atau romantis, sehinggga para pengunjung merasa nyaman dan menjadi banyak pengunjung.
Kang Asep Syamsul M. Romli dalam bukunya, "Kembalikan Nasyid pada Khittahnya" juga bermisi mengembalikan nasyid menjadi nasyid sejati, yakni nasyid yang memotivasi para mujahid di medan dakwah dan jihad, motivasi amal saleh, mendekatkan diri pada Allah Swt, seperti nasyid yang ada pada masa Rasulullah Saw. Buku ini sebagai “gugatan” bagi nasyid-nasyid kontemporer yang “cengeng” dan banyak “bertema asmara” layaknya lagu pop! Misalnya nich, tema-tema nasyid percintaan dalam bingkai pernikahan yang sering didengar ikhwan akhwat yang belum merit, akibatnya mereka jadi ngebet pengen nikah padahal belum ada bekal en persiapan untuk menuju ke jenjang walimah. Nah lo??! Kan Gaswat tuh! akibatnya akan ngefek pada kerja dakwahnya. Virus Merah Jambu semakin menyebar. Coba kalo yang didengerin nasyid haroki-nya Shoutul Harokah, maka yang nyebar bukan lagi VMJ tapi VMS (Virus Merah Saga)! Allahu Akbarr!!
Well..Well..Singkatnya, karakter seseorang itu, salah satunya, bisa dilihat dari jenis musik yang ia sukai. Kalo yang sering didenger tuh jenis nasyid haroki penambah semangat, karakternya cenderung ke militan en semangat pula. Sebaliknya, kalo yang dia sukai nasyid-nasyid cengeng en mellow, maka kemungkinan besar tipe-nya pun melankolis. Trus, kalo dua-duanya suka? Hmm...Maka bisa jadi aktivis LemPer "Lembut Tapi Perkasa!", kayak ana! (lho..lho..lho..). Gimana Fren, sepakat nggak sama pendapat ana?? (Nggaaaakkk!!). Terserah deh! Sepakat ato nggak, pokoknya harus sepakat!! (hehe..mokso!), nggak ding...tu cuma analisis ana aza koq. Toh semua boleh berpendapat...Up to u!
Jadi gini Fren, bukannya ana ngelarang antum/na semua dengerin nasyid mellow, tapi mbok ya dikurangin porsinya. Ojo berlebih! Kan masih banyak tuh tema2 nasyid yang bisa bikin qta tambah deket lagi ma Allah, bikin mengingat akhirat, bikin semangat jihad, bikin semangat menegakkan Al Haqq, bikin hidup lebih hidup! Yaaah...dengerin sie boleeeh, sekali-kali. Sekadarnya aja lah. Kata Raihan kan, "berhibur tiada salahnya/kerna hiburan itu indah/hanya pabila salah memilihnya/membuat kita jadi merana".
Nasyid kami adalah pelita
Penerang kegelapan dunia
Penyinar jiwa-jiwa mujahadah
Melangkah tegak gapai syahadah
Nasyid kami adalah bara api
Pembakar peradaban jahili
Penyinar jiwa-jiwa mukmin sejati
Segera menunaikan tugas suci
Kibarkan panji Islam agar ia meninggi
Tebar cahyanya di muka bumi
Lantangkan seruannya agar membahana
Jangan engkau terpedaya kilau cahaya dunia
Keindahannya tipuan semata
(Nasyid kami, Izzatul Islam)
Nasyid "Cengeng" Bikin Aktivis Mellow..???
Diposting oleh
Ratna '08
Kamis, 11 September 2008
Label: Artikel Islami
1 komentar:
Assalaamu'alaykum wr.wb
sebelumnya 'afwan, artikel ini sumbernya mana ya? ^_^v
kayaknya pernah liat di sini deh
http://akhwatzone.multiply.com/journal/item/35/Nasyid_cengeng_Bikin_Aktivis_Mellow
salam ukhuwah!!
Posting Komentar